SUARA.NABIRE - Kapolres Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, SH., S.IK., M.Si. melalui Kasat Narkoba IPDA Exaudio PR Hasibuan,S.TrK.M.H, m...
Bantuan diterima langsung oleh Gembala Jemaat setempat disaksikan oleh Ketua Pembangunan dan Sekretaris Gereja, pada Sabtu (12/10/2024) di Gereja GBI Pondok Daud Sriwini , Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah
Kapolres Nabire melalui Kasat Narkoba Nabire berharap bantuan tersebut dapat memperlancar ibadah dan dapat mempererat kerukunan antar umat beragama.
"Semoga bantuan ini dapat di terima dengan baik untuk kegiatan beribadah dan tentunya di momen pilkada ini dapat mempererat kerukunan antar umat beragama ," demikian ungkap Kasat Narkoba Polres Nabire IPDA Exaudio PR Hasibuan,S.TrK.M.H,
Dalam kesempatan itu pihak Gereja melalui ketua Pembangunan Gereja tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Nabire melalui Kasat Narkoba Polres Nabire yang sangat peduli dalam pelayanan rumah ibadah yang masih membutuhkan sarana dan prasarana untuk beribadah.
"Kami selaku ketua pembangunan Gereja GBI Pondok Daud Sriwini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian Bapak Kapolres Nabire dan Bapak Kasat Narkoba Polres Nabire yang telah memberikan bantuan kepada kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan akan kami gunakan untuk pembangunan Gereja kami," demikian dikatakan Ruben Imbiri selaku Ketua Pembangunan Gereja GBI Pondok Daud Sriwini
Ungkapan yang sama juga diucapkan Pdt. Jack Taariwuan selaku Gembala Jemaat Gereja GBI Pondok Daud Sriwini Nabire kepada Kapolres Nabire beserta Kasat Narkoba Polres Nabire.
" Terima kasih atas kepedulian Bapak Kapolres Nabire, terima kasih Bapak Kasat Narkoba Polres Nabire yang telah memberikan bantuan sumbangan ini kiranya TUHAN memberkati dalam tugas dan tanggung jawab dalam menjaga keamanan kota nabire ini," ungkap Pdt Taariwuan
Pantauan awak media bahwa selama ini Gereja GBI Pondok Daud Sriwini sudah membuka taman baca tulis bagi warga jemaat dan warga sekitar Gereja yang anaknya belum pernah mengenyam pendidikan pada usia sekolah
Menurut Pdt Taariwuan selaku Gembala Jemaat bahwa jumlah Jemaat kurang lebih 30 KK dan total anak yang belum bersekolah di perkirakan sekitar 50 lebih anak putra putri asli Papua dan ada juga anak-anak yang tinggal di sekitar Gereja yang tidak bersekolah,
“ Sebagian anak-anak yang tidak bersekolah berusia antara 6-14, dan kenapa mereka belum bersekolah karena keterbatasan biaya, seragam, baju sekolah dan administrasi lainya. Jangankan biaya untuk sekolah, untuk biaya hidup mereka saja sangat susah sekali,” ungkap Pdt. Taariwuan
Pdt. Taariwuan juga berharap uluran tangan pemerintah membantu anak-anak untuk bisa bersekolah agar putra putri Papua itu ke depan bisa membaca dan menulis.
“Ya, minimal bisa membaca dan menulis mereka akan mampu melihat masa depan. Kan masa depan Papua ada di tangan anak-anak putra putri Papua ini,." ujar Pdt. Taariwuan selaku Gembala Jemaat. (Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar