Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

# Pendidikan

FALSE
FALSE
latest

Fredy Degei, Anak Papua Asal Nabire Yang Sukses Menjadi Seorang Barista

SUARA.NABIRE - Bukan isapan jempol semata jika saat ini kopi sudah menjadi sebuah gaya hidup di kalangan masyarakat. Bahkan varian kopi juga...


SUARA.NABIRE - Bukan isapan jempol semata jika saat ini kopi sudah menjadi sebuah gaya hidup di kalangan masyarakat. Bahkan varian kopi juga semakin beragam. Mulai dari cappuccino, americano hingga latte.

Tentu saja ada seseorang yang punya andil besar dibalik semua varian kopi itu. Ya, mereka adalah para "barista", yaitu pembuat dan peracik segelas kopi yang selalu ada dibalik setiap nikmatnya seduhan kopi.

Tidak mudah memang menyeduh segelas kopi yang mampu menghadirkan kenikmatan cita rasa di dalamnya. Artinya bahwa tidak sembarang orang bisa menjadi barista, tentunya dibutuhkan teknik, keterampilan dan pelatihan khusus agar komposisi dan rasa kopi menghasilkan kenikmatan yang pas. Bahkan, kepekaan lidah dari seorang barista juga sangat dibutuhkan.

Fredy Degei, adalah salah satu Barista yang lahir di Obano pada 28 Februari 1993 dan dibesarkan di kota Nabire tercinta. Dikalangan para penikmat kopi seantero Kabupaten Nabire, nama Fredy sangat populer dan sudah tidak asing lagi.

Ketika ditemui awak media ini pada Senin (3/4/21) sore, Fredy bercerita bahwa keahliannya menyeduh kopi ini bermula pada sekitar Tahun 2016 dimana pada saat itu dirinya mendaftar di salah satu Sekolah Barista yang cukup terkenal di Jakarta, yaitu Senog Patty.

"Pada tahun 2016 saya mendaftar pada Sekolah Barista di Jakarta. Dan itu ada piliihan jangka waktunya, dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun. Saat itu saya ambil yang jangka waktu 6 bulan, dimana materinya sekitar 1 bulan teori, dan 5 bulannya itu kita praktek," demikian ungkap Fredy yang juga merupakan Ketua Komunitas Meeyoka yang bergerak dalam bidang olahraga sepakbola.

Setelah mengikuti kursus 6 bulan, Fredy mengaku sempat bekerja selama beberapa Tahun di Jakarta. "Saat itu saya kembali bekerja di tempat saya kursus dan hanya saya satu-satunya orang Papua yang bekerja disitu," tuturnya

Sekitar 7 tahun bekerja sebagai barista di Jakarta, Fredy kemudian mengambil keputusan untuk balik kembali ke Nabire. "Kebetulan saat itu kaka laki-laki buka Caffe Enauto di Gunung Meriam, Nabire, akhirnya saya ikut bergabung di situ," bebernya.

Setelah beberapa waktu lamanya bekerja di Caffe Enauto, Fredy keluar dan langsung dipanggil untuk bergabung di Caffe Rakat oleh Gerson Lalep, pemilik Caffe Rakat yang terletak di depan SMP 5 Tapioka, Nabire.

Bagi Anda yang penasaran dan ingin membuktikan nikmatnya segelas kopi buatan Fredy ini, Anda bisa langsung berkunjung ke Caffe Rakat yang terletak pas di depan SMPN 5 samping Rumah Jabatan Bupati.

Tidak hanya itu, di Caffe Rakat Anda akan menemui salah satu menu spesial khas Nabire yang belum pernah Anda temui di Caffe manapun, yaitu "Kopi Pinang", yang disajikan dengan harga yang sangat terjangkau, hanya 15 ribu rupiah. Bagaimana? Menarik bukan? Fredy menunggu kedatangan Anda. Segera. (Red)

Penulis: Dai Tonchi Numberi

Tidak ada komentar