SUARA.NABIRE - Beberapa orang tua dari sejumlah mahasiswa yang berkuliah diluar Papua mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire untuk me...
Ketika ditemui awak media ini, salah satu orang tua dari mahasiswa, ibu Since Misiro (41 tahun), menjelaskan bahwa mereka datang untuk menanyakan kenapa biaya yang dijanjkan dinas pendidikan kepada anak-anak mereka belum bisa diberikan padahal anak-anak mereka yang menempuh pendidikan diluar papua sangat membutuhkan uang tersebut.
"Anak-anak kami sangat membutuhkan uang itu untuk biaya kos serta biaya kuliah lainnya, oleh sebab itu kami mendatangi kantor dinas Pendidikan kabupaten Nabire guna mempertanyakan kejelasan tentang biaya pemondokan yang dijanjikan oleh pemerintah daerah melalui jalur avermasih yang hingga saat ini belum terealisasi sama sekali," jelas ibu Misiro
Hal senada juga dikatakan Bapak Daud Ayomi (54 tahun) selaku kordinator orang tua mahasiswa. "Kedatangan kami ke Dinas pendidikan ini karena sesuai perjanjian MOU yang telah kami sepakati pada 6 Mei 2021 bersama antara orang tua dan pihak pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan", demikian ungkapnya
Ditambahkan bapak Ayomi, mereka mendatangi Dinas Pendidikan untuk menagi janji biaya pemondokan yang dijanjikan untuk anak-anak mereka sebesar 6 juta rupiah per mahasiswa mulai dari Tahun 2019 sampai 2021 belum juga diterima.
"Sampai saat ini belum ada yang terealisasi sedikit pun, oleh sebab itu kami datang untuk mempertanyakan kenapa sampai belum bisa terealiasi kepada sejumlah anak-anak kami yang menempuh pendidikan di luar papua" pungkas Bapak Daud Ayomi
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada keterangan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire terkait persoalan ini dikarenakan saat dikonfirmasi, Kepala Dinas belum bisa bertemu dengan awak media ini karena sedang menerima tamu diruangannya hingga tutup kantor. (Red)
Penulis: Tonchi Numberi
1 komentar
Sebenarnya MOU itu 9 Mei 2020 atau dari tahun 2019?
Kami pembaca agak bingung
Posting Komentar