SUARA.NABIRE - Sungguh sangat menyayat kalbu apa yang dialami Nur Aqila Bahri, seorang bocah perempuan berusia 5 Tahun yang tinggal bersama...
SUARA.NABIRE - Sungguh sangat menyayat kalbu apa yang dialami Nur Aqila Bahri, seorang bocah perempuan berusia 5 Tahun yang tinggal bersama ibu tirinya di Jalan Merpati, Tapioka, Kabupaten Nabire. Pasalnya, Nur meregang nyawa dengan keadaan yang sangat tidak wajar, dimana terdapat tanda luka memar di bagian kaki dan tangannya.
Entah apa yang terjadi di balik semuanya itu. Mungkin hanya sang Ibu Tiri yang tahu. Singkatnya, Nur telah pergi. Ya, bocah malang ini pergi meninggalkan teka-teki yang memang sulit untuk dinarasikan, namun menarik untuk dipecahkan.
Pada hari Selasa (27/04/2021), sekitar Pukul 18.00 WIT, Nur dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika awak media ini mendatangi rumah duka, beberapa tetangga Nur kemudian bercerita tentang apa yang dialami oleh bocah kecil ini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Menurut cerita seorang warga, berinsial I (34 Tahun), saat itu ibu tiri Nur mengatakan padanya bahwa Nur jatuh dari tangga di belakang rumah. Hal yang sama dikatakan ibu tiri Nur ketika menelpon rekannya berinisial M (32 Tahun) untuk datang ke rumah, katanya Nur jatuh di tangga belakang rumah dalam kondisi badan tengkurap di depan pintu.
Pukul 16.00 WIT, sang ibu tiri dan rekannya M meminta tolong kepada tetangga depan rumah, berinisial ZB (26 Tahun), untuk membawa Nur menggunakan mobilnya menuju ke rumah seorang mantri (perawat) yang beralamat di Smoker, belakang panti asuhan Smoker, Nabire.
Usai mengantar, ZB pergi menuju ke bandara dan katanya sekitar Pukul 16.53 WIT, ibu tiri Nur menyampaikan kepada dirinya bahwa Nur sudah meninggal dunia.
Dua tetangga korban juga mengatakan kepada awak media ini, bahwa sebelum kematian Nur, ada kejadian yang sempat mereka ketahui, yang dialami bocah kecil ini.
VS, yang merupakan tetangga rumah sebelah kiri, mendengar adanya suara anak kecil menangis serta mendengar suara benda yang dibenturkan ke dinding tembok, pada Pukul 23.00 WIT. Lalu ia sempat berteriak dari sebelah rumah: "stop sudah ini sudah malam".
Senada dengan itu, FK, tetangga rumah sebelah kanan, mengatakan bahwa Pukul 06.30 WIT dirinya mendengar adanya suara serupa, semacam benda yang dibenturkan ke tembok sambil terdengar anak kecil yang menjerit dan menangis.
Ya, itulah berbagai keterangan yang didapatkan awak media ini dilokasi tempat dimana Nur tinggal. Terlepas dari benar dan tidaknya keterangan itu, Nur sudah pergi dengan menyisahkan duka yang mendalam bagi para tetangga, bagi saudara, dan siapa saja yang datang melihat jasad Nur malam itu.
Dengan berbekal laporan warga, malam itu pun pihak kepolisian mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta mengamankan jasad Nur yang selanjutnya mengevakuasi ke RSUD Nabire untuk dilakukan visum.
Setelah dievakuasi ke RSUD kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dimana menurut dokter terdapat luka memar di badan punggung, kaki dan di kepala Nur.
Menurut Kapolres Nabire, AKBP Kariawan Barus, S.H., S.I.K., M.H., ketika dikonfirmasi awak media ini pada Rabu (28/04/21), mengatakan bahwa Satuan Reskrim Polres Nabire masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya Nur. (Red)
Entah apa yang terjadi di balik semuanya itu. Mungkin hanya sang Ibu Tiri yang tahu. Singkatnya, Nur telah pergi. Ya, bocah malang ini pergi meninggalkan teka-teki yang memang sulit untuk dinarasikan, namun menarik untuk dipecahkan.
Pada hari Selasa (27/04/2021), sekitar Pukul 18.00 WIT, Nur dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya. Ketika awak media ini mendatangi rumah duka, beberapa tetangga Nur kemudian bercerita tentang apa yang dialami oleh bocah kecil ini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Menurut cerita seorang warga, berinsial I (34 Tahun), saat itu ibu tiri Nur mengatakan padanya bahwa Nur jatuh dari tangga di belakang rumah. Hal yang sama dikatakan ibu tiri Nur ketika menelpon rekannya berinisial M (32 Tahun) untuk datang ke rumah, katanya Nur jatuh di tangga belakang rumah dalam kondisi badan tengkurap di depan pintu.
Pukul 16.00 WIT, sang ibu tiri dan rekannya M meminta tolong kepada tetangga depan rumah, berinisial ZB (26 Tahun), untuk membawa Nur menggunakan mobilnya menuju ke rumah seorang mantri (perawat) yang beralamat di Smoker, belakang panti asuhan Smoker, Nabire.
Usai mengantar, ZB pergi menuju ke bandara dan katanya sekitar Pukul 16.53 WIT, ibu tiri Nur menyampaikan kepada dirinya bahwa Nur sudah meninggal dunia.
Dua tetangga korban juga mengatakan kepada awak media ini, bahwa sebelum kematian Nur, ada kejadian yang sempat mereka ketahui, yang dialami bocah kecil ini.
VS, yang merupakan tetangga rumah sebelah kiri, mendengar adanya suara anak kecil menangis serta mendengar suara benda yang dibenturkan ke dinding tembok, pada Pukul 23.00 WIT. Lalu ia sempat berteriak dari sebelah rumah: "stop sudah ini sudah malam".
Senada dengan itu, FK, tetangga rumah sebelah kanan, mengatakan bahwa Pukul 06.30 WIT dirinya mendengar adanya suara serupa, semacam benda yang dibenturkan ke tembok sambil terdengar anak kecil yang menjerit dan menangis.
Ya, itulah berbagai keterangan yang didapatkan awak media ini dilokasi tempat dimana Nur tinggal. Terlepas dari benar dan tidaknya keterangan itu, Nur sudah pergi dengan menyisahkan duka yang mendalam bagi para tetangga, bagi saudara, dan siapa saja yang datang melihat jasad Nur malam itu.
Dengan berbekal laporan warga, malam itu pun pihak kepolisian mendatangi TKP dan melakukan olah TKP serta mengamankan jasad Nur yang selanjutnya mengevakuasi ke RSUD Nabire untuk dilakukan visum.
Setelah dievakuasi ke RSUD kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dimana menurut dokter terdapat luka memar di badan punggung, kaki dan di kepala Nur.
Menurut Kapolres Nabire, AKBP Kariawan Barus, S.H., S.I.K., M.H., ketika dikonfirmasi awak media ini pada Rabu (28/04/21), mengatakan bahwa Satuan Reskrim Polres Nabire masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya Nur. (Red)
Penulis: Mas Tonchi Numberi
Tidak ada komentar
Posting Komentar