SUARA.NABIRE | Pimpinan Utama media Suara Nabire, Kent Sroyer, ST., mengutuk keras para pelaku dan aktor intelektual di balik pembakaran pe...
Ketika ditemui pada Sabtu (9/01/21) di salah satu Caffe seputaran kota Nabire, Sroyer menegaskan bahwa pembakaran pesawat MAF ini tidak bisa dibenarkan dari segi apapun, mengingat MAF sudah banyak membantu masyarakat dipedalaman Papua sejak akhir tahun 1960 an hingga saat ini.
"Saya pribadi mengutuk pelaku dan semua otak yang tidak berperikemanusiaan di balik pembakaran pesawat MAF. Semoga mereka mendapatkan kutuk sesuai dengan perbuatannya," demikian tutur Kent Sroyer, yang akrab disapa "Srocent".
Jika mau memperjuangkan keadilan di Papua, lanjut Srocent, seharusnya tidak dengan merusak barang atau fasilitas yang digunakan menolong masyarakat Papua, apalagi milik Hamba Tuhan yang sudah berpuluh tahun lamanya digunakan melayani dan memanusiakan masyarakat di Papua.
"Saya ingin mengingatkan bahwa pesawat MAF itu bukan pesawat komersil, tapi MAF itu maskapai yang non profit. Mereka tidak pernah mencari keuntungan di tanah ini, tetapi justru mereka datang melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi, khusus di pedalaman Papua," terang Srocent
Ditambahkan oleh Srocent, bahwa misi MAF itu murni kemanusiaan dan sejak dulu tidak pernah berhubungan dengan militer dan politik, sehingga tidak ada alasan untuk membenarkan semua tindakan yang merusak dan menghalangi misi MAF di tanah Papua.
"Seharusnya mereka yang membakar dan mereka yang menyuruh membakar pesawat itu tahu dirilah, bagaimana mungkin sekian lama Anda menikmati bantuan dari orang asing lalu Anda balik merusaknya? Ini kan perbuatan yang sangat konyol," tegas Srocent.
Dengan peristiwa ini, Srocent berharap agar pihak otoritatif segera mengusut dan mencari pelaku, terutama aktor intelektual di balik pembakaran tersebut. Karena bagi Srocent sendiri, sangat tidak mungkin para pelaku melakukannya tanpa ada pihak ketiga yang bermain di balik pembakaran itu.
"Buat pihak otoritatif, segera cari aktor intelektual di balik pembakaran itu. Saya sangat tidak yakin peristiwa ini bisa terjadi sesederhana itu. Bagi saya, sangat mustahil tangan-tangan para pelaku bisa melakukan perbuatan itu tanpa ada yang mengutik api kebencian dibelakang layar," demikian tutup Srocent. (Red).
Tidak ada komentar
Posting Komentar