Video

Video News

Iklan

Pesawat MAF Yang Dibakar di Intan Jaya Adalah Pemberian Sukarela Para Pendeta, Ini Kronologis Lengkap Pembakarannya

SUARA NABIRE
Jumat, 08 Januari 2021, Januari 08, 2021 WIB Last Updated 2021-01-09T10:40:49Z
SUARA.NABIRE | Pesawat MAF Kodiak C100 yang dibakar di bandara Pagamba Kabupaten Intan Jaya, Papua, adalah pemberian sukarela dari pendeta-pendeta di Amerika untuk bantuan kemanusiaan di Papua, dan hanya tersisa satu pesawat itulah yang beroperasi dari Nabire.

Dilansir dari laporan Tim Sub Satgas Lidik Satgas Gakkum Unit Nabire yang berkordinasi dengan Pihak Mission Avition Fellowship (MAF), bahwa Pesawat MAF Kodiak C100 yang dikemudikan pilot Alex Ludwicek saat itu terbang dari kota Nabire dengan membawa Bahan Makanan (Bama) bantuan kemanusiaan untuk Gereja, pada Rabu (06/01/2021), Pukul 06.00 WIT.

Ketika berada diatas bandara Pagamba, Kabupaten Intan Jaya, pesawat sulit untuk mendarat mengingat buruknya cuaca yang dipenuhi oleh kabut saat itu, sehingga pilot memutuskan untuk kembali ke bandara Nabire mengisih bahan bakar setelah akhirnya ia kembali lagi ke kampung Pagamba, Kabupaten.Intan Jaya. Papua.

Diketahui bahwa sekitar pukul 08.15 WIT, pesawat MAF yang dikemudikan pilot Alex kembali terbang menuju kampung Pagamba, Kabupaten Intan jaya, Provinsi Papua. 

Kronologis Kejadian
Pada saat pesawat MAF mendarat di bandara Pagamba, ada satu orang tak dikenal yang lari melintas di depan pesawat sambil meniup pluit, dan tidak lama kemudian keluar sekitar 10 orang dari samping bandara

Selanjutnya datanglah 5 orang tak dikenal menodongkan senjata ke arah pilot dan menyuruh pilot turun dari pesawat. Adapun orang tak dikenal tersebut di duga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Sewaktu pilot turun dari pesawat, KKB memerintahkan pilot berjalan ke depan pesawat lalu di suruh duduk sambil melihat ke tanah. Saat Pilot duduk di depan pesawat sambil menundukkan muka sekitar 15 menit, tiba-tiba datanglah pendeta dan beberapa masyarakat lalu memeluk pilot dan meminta KKB untuk tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap pilot.

Setelah pilot merasa aman, akhirnya pilot mengangkat muka dan melihat KKB sedang menurunkan Bama dari dalam pesawat, dan usai menurunkan bama, KKB membakar bagian dalam pesawat.

Melihat dalam pesawat sudah terbakar, pilot bersama pendeta dan beberapa masyarakat berlari menjauh dari pesawat, mereka berjalan ke sebuah gereja untuk mengamankan pilot. Dan berselang 10 menit kemudian, terdengar bunyi ledakan dari pesawat yang terbakar.

Sekitar 3 jam pilot diamankan di dalam Gereja, lalu pendeta bersama masyarakat membawa pilot untuk bergeser ke Kampung Togai yang letaknya tidak jauh dari kampung Pagamba untuk mengamankan pilot sambil menunggu bantuan evakuasi dari Nabire.

Namun sebelum tiba di kampung Togai, datang seorang pendeta dan mengatakan kalau komandan KKB ingin bertemu dengan pilot, sehingga pilot bersama pendeta dan masyarakat kembali ke Gereja Pagamba untuk bertemu dengan komandan KKB.

Pada saat tiba di gereja, KKB sudah berada di halaman gereja sehingga pilot dan pendeta masuk ke dalam gereja dan melihat ada 3 orang KKB sudah berada di dalam gereja

Permintaan KKB
Dalam pertemuan antara Pendeta, Pilot MAF dan KKB, dihasilkan beberapa permintaan dari KKB, adalah sebagai berikut:
  • KKB meminta maaf atas tindakan pembakaran pesawat yang di lakukan oleh mereka.
  • KKB menyampaikan kepada pilot untuk menyampaikan kepada pimpinan nya di Jayapura, Jakarta dan Amerika serikat untuk mendukung Papua merdeka.
  • KKB juga menyampaikan bahwa mereka akan melakukan aksi penembakan terhadap setiap pesewat yang melintas di kampung Pagamba.
Usai pertemuan, pilot bersama pendeta dan masyarakat bergeser menuju kampung Togai untuk bermalam. Dan pada hari Kamis, tanggal 07 Januari 2021, sekitar Pukul 07.00 WIT, helikopter tiba di kampung Togai dan membawa pilot kembali ke Nabire.

Menurut pilot Alex, dirinya sama sekali tidak mengenal pelaku-pelaku yang melakukan pembakaran pesawat MAF tersebut. Dan ironisnya lagi, bahwa Pesawat MAF yang dibakar adalah sumbangan sukarela dari pendeta-pendeta di Amerika untuk bantuan kemanusiaan di Papua.(Red)
Komentar

Tampilkan

Terkini