SUARA.NABIRE | Hujan deras yang mengguyur kota Nabire dan buruknya drainase atau tempat pembuangan air, mengakibatkan air merendami beberap...
Hal tersebut dikemukakan beberapa warga yang tinggal di sekitar SD Inpres Kalibobo dan Yayasan Pesat Anak Panah ketika ditemui oleh awak media ini pada Kamis (28/01/21).
Ibu Inggeruhi (54 Tahun) mengemukakan bahwa setiap hujan deras, air akan meluap dan merendami rumahnya dan beberapa rumah warga disekitar tempat tinggalnya.
"Kalau setiap hujan deras, air akan meluap dan naik ke rumah warga dan merendami rumah kami dan warga yang lain di sekitar kami, ini semua karena saluran atau got tersumbat dan terhalang oleh rumput yang tumbuh di dalam got, serta sampah buangan yang hanyut dari got yang dari Wonorejo," tutur ibu Inggeruhi
Ditambahkannya bahwa dirinya dan beberapa warga sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut kepada pihak kelurahan agar bisa di tindaklanjuti, namun sampai kejadian ini terulang lagi, belum ada penanganan dari dinas terkait.
Hal senada juga dikatakan oleh bapak Weyak Sumarno (50 Tahun), salah satu warga yang tinggal di belakang SMK Anak panah, bahwa jika hujan lebat, biasanya ia akan menjebol tembok atau pagar tetangga untuk mengurangi debit air
"Kalau hujan lebat, kami siap untuk mengantisipasi dengan mengangkat barang, dan terpaksa kami harus jebol tembok atau pagar tetangga untuk mengurangi debit air yang masuk ke rumah kami," beber Sumarno
Oleh sebab itu dirinya memohon kepada dinas terkait untuk bisa memperbaiki dan membenahi saluran atau drainase yang ada di kompleks mereka agar mereka tidak terkena dampak dari banjir buangan yang terjadi selama ini.
Ditambahkan oleh Udin (43 Tahun) salah satu warga Kalibobo, bahwa selain buruknya drainase, manajemen sampah yang tidak bagus di kota Nabire dapat pula menyebabkan tersumbatnya sistem drainase, yang bisa menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang dapat ditampung dan disalurkan oleh drainase.
Ketika awak media ini mengkonfirmasi pihak Kelurahan Kalibobo melalui Sekertaris Kelurahan Kalibobo, Puji Santoso (51 Tahun), mereka pun membenarkan hal tersebut.
Puji Santoso (Sekdes Kalibobo)
"Memang warga sudah menyampaikan hal ini kepada kami, dan kami sudah melihat dan juga sudah menyampaikan hal ini ke dinas terkait untuk kalau bisa drainase yang ada dikalibobo ini dibenahi, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dan respon dari dinas terkait untuk kami di kelurahan, sehingga kami juga tidak bisa berbuat banyak," terang Santoso
Pada akhirnya Santoso juga berharap agar warga bisa tetap bersabar dan mengikuti semua jalur dan mekanisme kerja yang nanti dikerjakan oleh pihak terkait.
"Mari kita sama-sama jaga saluran-saluran got ini dengan baik, dan gotong royong membersihkan saluran-saluran yang ada di sekitar kalibobo supaya kalau ada banjir atau hujan lebat, air tidak sampai naik ke rumah warga. Karena kalau bukan kita sendiri yang jaga, siapa lagi," demikian tutup Santoso.(Red).
"Memang warga sudah menyampaikan hal ini kepada kami, dan kami sudah melihat dan juga sudah menyampaikan hal ini ke dinas terkait untuk kalau bisa drainase yang ada dikalibobo ini dibenahi, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dan respon dari dinas terkait untuk kami di kelurahan, sehingga kami juga tidak bisa berbuat banyak," terang Santoso
Pada akhirnya Santoso juga berharap agar warga bisa tetap bersabar dan mengikuti semua jalur dan mekanisme kerja yang nanti dikerjakan oleh pihak terkait.
"Mari kita sama-sama jaga saluran-saluran got ini dengan baik, dan gotong royong membersihkan saluran-saluran yang ada di sekitar kalibobo supaya kalau ada banjir atau hujan lebat, air tidak sampai naik ke rumah warga. Karena kalau bukan kita sendiri yang jaga, siapa lagi," demikian tutup Santoso.(Red).
GALERI FOTO:
Tidak ada komentar
Posting Komentar