Video

Video News

Iklan

Dinas Ketahanan Pangan Puncak Jaya Gelar Pengolahan Ubi Jalar Menjadi Beras

SUARA NABIRE
Kamis, 07 Januari 2021, Januari 07, 2021 WIB Last Updated 2021-01-07T10:23:21Z
Mulia, SUARA.NABIRE - Menyadari potensi pangan dengan kearifan lokal bisa meningkatkan produktifitas ekonomi masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak Jaya menggelar pelatihan pemanfaatan bahan pangan lokal di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Puncak Jaya, pada Rabu (9/12/20). 

Hadir dalam pelatihan tersebut sejumlah Ormas dan Organisasi Perempuan peduli Pembangunan, beserta para Siswa/i SMK Pemda Jurusan Pertanian beserta Jemaat Gereja setempat.

Makanan sebagai sumber kebutuhan dasar manusia untuk tetap hidup, menjadi fokus penting dalam kegiatan itu, apalagi di tengah masa pandemi Covid-19, dimana imunitas adalah modal utama. 

Untuk itu, Dinas ketahanan pangan merasa terpanggil untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang pangan sehingga tidak melulu bergantung pada pangan impor. 

Dalam pelatihan tersebut, dimanfaatkan bahan pangan lokal yang tersedia diantara adalah: umbi-umbian, jagung, keladi dan buah-buahan lokal untuk menghasilkan produk pangan yang lebih bervariasi dan berkualitas, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

Ditemui selepas acara pembukaan, Yarien Wonda, selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, mengatakan problem utama yang masih dihadapi adalah pola pikir masyarakat. 

"Pelatihan ini bertujuan mengubah pola pikir masyarakat terkait cara mengelolah hasil bumi mereka. Kami berharap dengan pelatihan ini masyarakat lebih mengoptimalkan hasil panen mereka yang bisa membantu meningkatkan pendapatan mereka kedepannya" jelasn Wonda.

Senada dengan itu, Ibu Nengis Resanti Fajar, selaku Sekretaris Dinas, menambahkan bahwa pelatihan digelar untuk menjadi alternatif jika terjadi kelangkaan beras.

"Pelatihan ini diharapkan agar menjadi alternatif jika terjadi kelangkaan beras. Bahan lokal yang diolah dalam pelatihan ini berupa nanas dan keladi yang diolah menjadi keripik." bebernya. 

Berdasarkan pantauan awak media ini, dalam pelatihan itu peserta juga dilatih mengolah ubi jalar menjadi beras. Manajemen industri rumah tangga (Home industri) ikut diajarkan secara rinci oleh panitia yang salah satunya dengan penerapan metode kerja sistematis dan steril dan penggunaan mesin olahan. 

Mesin yang digunakan digerakkan dengan listrik, dimana sebelum diolah, bahan ubi harus diharuskan terlebih dahulu menjadi tepung. 

Neng berharap momen pelatihan tersebut menjadi peluang bagi kelompok masyarakat binaan mereka agar bisa mengembangkan usaha dengan menghasilkan produk alternatif, seperti beras analog (sereal), dan keripik yang bernilai ekonomis dan laku dipasaran.

"Ke depannya, kami berharap kegiatan ini tetap ada karena tujuan utama dari pelatihan ini ialah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari pangan lokal. Ke depan jika berkembang, kami akan bantu proses pengemasan dan branding serta nama Puncak Jaya diangkat" ungkap Neng dengan optimis. 

Salah seorang peserta pelatihan, Ibu Oroli Wonda, dari kelompok Gereja yang mewakili anggota pelatihan, sangat mengapresiasi Panitia yang sudah menyelenggarakan pelatihan tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih dan berharap ke depan pemerintah Kabupaten Puncak Jaya bisa terus mendukung kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," demikian tutur Oroli Wonda. (Red-HumasPJ)
Komentar

Tampilkan

Terkini