Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

# Pendidikan

FALSE
FALSE
latest

Antisipasi Badai "La Nina" Akhir Tahun, Polres Puncak Jaya Gelar Apel Kesiapsiagaan

SUARA.NABIRE  - Demi mengantisipasi terjadinya bencana alam menjelang akhir tahun 2020 seperti yang kerap dialami, Polres Puncak Jaya gelar ...

SUARA.NABIRE - Demi mengantisipasi terjadinya bencana alam menjelang akhir tahun 2020 seperti yang kerap dialami, Polres Puncak Jaya gelar Apel Kesiapsiagaan yang bertempat di halaman Apel Mapolres Puncak Jaya, Pagaleme, pada Rabu (11/11/20).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Puncak Jaya: Yuni Wonda, S.Sos, M.AP, MM, Ketua DPRD Puncak Jaya: Zakaria Telenggen, Perwira Kodim 1714/PJ, Pejabat Eselon II dan III, Danyon 900/R, Danyon 500/BS beserta Perwira TNI/Polri.

Dalam barisan terlihat tiap barisan setara 1 SST dari unsur Polres Puja, Personil Kodim 1714/PJ, BKO Brimob, Yon 900/R dan Yon 500/BS, Dinas Kesehatan dan RSUD, Anggota Pramuka Gudep 1714/PJ, BPBD, Satgas Amanah dan Satpol PP. Turut pula hadir Denominasi Gereja, LMA serta Ormas dilingkungan Pemkab Puncak Jaya.

Bertindak selaku Komandan Apel sekaligus mewakili Bupati Puncak Jaya, adalah Kapolres Puncak Jaya, AKBP. Drs. Mikael Suradal, MM., dimana dalam amanatnya, didahului ungkapan duka akibat wafatnya salah seorang Kabag dari ASN kemarin.

"Upacara yang semestinya dilaksanakan di Kantor Bupati Puncak Jaya tidak dapat dilaksanakan karena kami mendengar kabar duka dari Pemda Puncak Jaya atas Meninggalnya Kepala Bagian SDA & Perekonomian SETDA, Tonen Kogoya, SH (Alm.), " demikian diungkapkan Kapolres.

Adapun kegiatan tersebut dilatari telegram Kapolda Papua Nomor ST/982/XI/Ops.2/2020 tanggal 6 November 2020 tentang pelaksanaan Apel kesiapsiagaan bencana alam.

Selain itu, kegiatan itu merupakan wujud kesiagaan Kabupaten Puncak Jaya dalam mengantisipasi potensi bencana alam terutama memasuki akhir tahun dengan ancaman badai "la nina" dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Dengan Medan yang berada di ketinggian, seperti banjir maupun tanah longsor, Puncak Jaya juga tercatat memiliki peluang bencana alam.

Pada kesempatan tersebut, Suradal menjelaskan bahwa secara geografis Puncak Jaya masuk dalam kawasan zona yang cukup ekstrem baik dari kondisi alam dan cuaca yang tidak dapat diprediksi.

“Secara geografis Kabupaten Puncak Jaya yang berbukit atau berupa lembah-lembah, yang dimana curah hujan yang tinggi tidak menutup kemungkinan dapat terjadinya bencana alam baik berupa banjir ataupun tanah longsor, ditambah karakteristik masyakat dalam hal berkebun atau membuka lahan kebun masih seringkali dengan cara membakar dan menebang hutan, hal ini memang masih dilematis," bebernya.

Sehingga Suradal berharap melalui kegiatan apel tersebut semua komponen bisa menghadirkan kesatuan, dan persepsi yang sama dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.

"Melalui apel ini, kita bisa menghadirkan PMI, Polri, TNI, BPBD, Satpol PP, Satgas Amanah, Pepera, Pramuka, Petugas Medis kesehatan serta semua elemen masyarakat bahkan rekanan atau kontraktor, baik PT. Modern, PT. Irwan Sejahtera, PT. Nikita, yang memiliki alat berat, agar semua komponen ini ada kesatuan, dalam tindakan dan satu persepsi mengantisipasi terjadinya bencana alam," tutur Suradal

"Kita semua siap kapanpun untuk memberikan dukungan," tegasnya.

Dia juga menambahkan bahwa peran tokoh agama dari berbagai Denominasi Gereja dan Masjid juga berperan dengan senantiasa memberi dukungan do'a agar di daerah ini terhindar dari bencana. 

"Disaat ini juga kita harus bersyukur bahwa sampai saat ini daerah kita masih tergolong zona hijau dari Covid-19 dan diharapkan ke depannya akan terus seperti ini" jelas Suradal.

Selain itu, Suradal juga berharap dan meminta kepada seluruh Kepala Distrik dan jajarannya serta personil BPBD agar segera memetakan dan mengidentifikasi wilayah ataupun lokasi-lokasi yang rawan bencana alam. Dirinya meminta sinergi aktif dari semua pemangku kepentingan.

"Jadi, mari kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga lewat kuasa-Nya, daerah kita dibebaskan dari segala marabahaya dan dimudahkan dalam mengantisipasi bencana. Tingkatkan dan terus pertahankan sinergitas antara para pemangku kepentingan yang sudah berjalan dengan baik" tutup Suradal.

Pihaknya juga mengharapkan agar fungsi koordinasi dan komunikasi tetap berjalan agar segala bentuk bencana dapat dicegah minimal dapat diminimalisir dampak kerugian yang berpotensi muncul dikemudian hari. (Red - Humas PJ)

Tidak ada komentar