Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan terhadap kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini. Ijinkan saya menaikkan tulisan ini sebaga...
Hari ini, Senin, tanggal 26 Oktober 2020, Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua berusia 64 tahun, dan usia pekabaran injil Kristus genap berusia 165 tahun sejak 5 Februari 1855. Usia 165 tahun ini merupakan masa hidup dari seorang manusia zaman Perjanjian Lama.Tentu saja, ini bukan usia yang muda lagi bagi proses penginjilan dan pembangunan kerajaan Allah di bumi. Usia dimana kita berharap akan melihat banyak kemajuan dari berbagai aspek dan perspektif pembangunan gerejani di Tanah Papua.
Saat ini, kita ingin melihat sejauh mana perkembangan terkini dari rencana induk (master plan) pembangunan Gereja Kristen Injili (GKI) dan asosiasinya dengan gereja denominasi lainnya secara oikumene dan perkembangannya, secara khusus di level klassis.
Ya, kita ingin melihat sajian data hasil pembangunan dari perspektif kepemimpinan (leadership) dan manajerial (management) maupun kelembagaan (institusional). Semua ini sangat dibutuhkan untuk mengukur kinerja organisasi GKI di Tanah Papua.
Pertanyaan penting kita adalah apakah GKI telah menyusun rencana induk (master plan) atau rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, dan rencana operasional? Jika hal ini saja belum dikerjakan dengan baik dan benar, lantas bagaimana mungkin kita dapat mengukur kinerja organisasi?
Jika GKI telah memiliki perencanaan yang baik, maka pertanyaan berikut sudah sejauhmana perencanaan tersebut diterapkan dalam bentuk program dan kegiatan? Sudah efektifkah perencanaan tersebut dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh GKI? Apa yang sudah kita capai dari kondisi yang diharapkan dahulu dan apa saja kesenjangan yang belum diselesaikan? Dan mengapa belum diselesaikan, dan seterusnya, serta dan lain-lain.
Perlu dipahami bahwa kita tidak dapat menyelesaikan suatu masalah atau kesenjangan tanpa perencanaan yang baik dan Kita tidak dapat membangun perencanaan yang baik tanpa diagnosa area perubahan yang baik dan benar (diagnosa reading). Apakah Kondisi GKI hari ini cukup memuaskan kita dari perspektif kepemimpinan, manajemen dan kelembagaan?
Menurut saya, masih banyak kesenjangan yang tetap "mengangah". Apakah hari ini kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: berapa jumlah gereja saat ini? Berapa jumlah gereja yang rusak atau bangunannya sangat sederhana? Jumlah kekurangan pendeta? Upaya-upaya pemberdayaan ekonomi jemaat dan seterusnya? Jika hal-hal ini tidak dapat dijawab dengan cepat dan benar, maka dapat dipastikan sistem data based kita belum baik.
Belum lagi kita bicara tentang anak perusahaan yang bernama YPK dan pengembangan sumberdaya manusia. YPK kekurangan tenaga pengajar, dan banyak sekolah YPK tidak beroperasi selama berbulan-bulan lamanya.
Bolehkah kita mengatakan ini sungguh mengagumkan karena Yayasan ini terus memproduksi SDM multitalent (jadi guru kelas bisa, guru jemaat bisa), ataukah kondisi saat ini adalah suatu ironi?
Tentu saja kita perlu melakukan evaluasi. Saya usulkan agar Sinode GKI lebih proaktif memikirkan kerangka pembangunan yang lebih efektif dengan lebih banyak lagi melibatkan intelektual GKI setanah Papua... KERAJAAN ALLAH DI BUMI HARUS DIBANGUN DALAM KEBENARAN.
Demikian renungan singkat di hari yang sangat penting ini. SELAMAT ULANG TAHUN GKI KE 64 tahun!
Tuhan Yesus Berkati
Penulis:
Ir. Ben G Saroy, M.Si
(Penulis adalah intelektual Kristen)
(Penulis adalah intelektual Kristen)
Tidak ada komentar
Posting Komentar