SUARA.NABIRE - Bertempat di halaman kampus Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP...
Dalam demonstrasi tersebut, 15 perangkat kebun hidroponik yang sudah dirancang oleh 15 kelompok mahasiswa KKN angkatan ke-XXXI ditunjukkan di depan Rektor dan Pimpinan Uswim beserta para dosen.
Dalam sambutannya, Rektor Uswim Nabire, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si, menyampaikan rasa kagum dan bangga yang setinggi-tingginya kepada seluruh civitas akademika Uswim Nabire, karena meskipun dibatasi oleh pandemi Covid-19 namun mereka mampu melaksanakan kegiatan yang mulia.
"Bahwa yang kita laksanakan ini adalah suatu kegiatan yang sangat luar biasa dan sangat mulia. Kenapa demikian? Karena walaupun kita dibatasi dengan situasi dan kondisi virus covid-19 yang mewabah, namun semangat daripada civitas akademika terutama penanggungjawab kegiatan dan para peserta Kuliah Kerja Nyata terus berkobar," demikian sedikit petikan sambutan Suripatty di depan para dosen dan mahasiswa KKN Uswim Nabire Angkatan ke-XXXI.
Suripatty juga menambahkan bahwa dengan semangat dari para peserta KKN dalam menerapkan sistem perkebunan hidroponik tersebut, maka secara nyata, Uswim Nabire bisa menjawab kebutuhan yang pada masa covid-19 menjadi hal yang sangat dibutuhkan baik oleh keluarga, lingkungan, maupun bangsa dan negara.
"Bahwa kita mampu melaksanakan gerakan mari berkebun dengan tujuan utama adalah kita menggagas untuk memulai memanfaatkan lahan yang ada disekitar kita, dan bagi yang tidak memiliki lahan, maka dapat melaksanakan teknologi hidroponik yang sederhana ini," tutur Suripatty
"Jadi hidroponik ini bisa memanfaatkan lahan sempit menjadi tawaran solusi untuk pangan, dan kedua mengangkat citra sehingga orang kalo bertani hidroponik tidak merasa terhina sebagai petani kampungan, tetapi betul-betul menjadi petani modern yang bisa menjadi suatu kebanggaan," tutur Ramandey.
Menurut Ramandey, kegiatan KKN dengan memasukkan materi hidroponik di tengah situasi pandemi covid-19 tahun ini, adalah merupakan suatu alternatif jawaban atau solusi bagi ketahanan pangan, teristimewa bagi mereka yang hidup di kota dengan lahan pekarangan yang terbatas.
"Ya, jadi kegiatan KKN tahun ini yang memasukkan materi hidroponik di dalamnya, apalagi dengan situasi pandemi covid-19 yang sedang melanda kita, ini merupakan suatu alternatif jawaban atau solusi bagi ketahanan pangan teristimewa bagi kita-kita yang hidup di kota dengan lahan pekarangan yang terbatas," tegas Ramandey.
Nah, dengan lahan terbatas, lanjut Ramandey, kadang-kadang kita menyerah. Kita tidak mampu untuk mengolah kemampuan kita untuk menghasilkan pangan.
"Tapi dengan adanya tawaran hidroponik ini, dengan sistem budidaya vertikal yang memanfaatkan lahan sempit dengan jumlah tanaman yang lumayan banyaknya, itu bisa memberi jawaban. Ini hal yang pertama," terangnya
J. M. Ramandey, STP, M.Si (Pembantu Rektor II Uswim Nabire)
Hal yang kedua, menurut Ramandey, bahwa hidroponik merupakan teknologi pertanian modern yang tidak kampungan dan mempunyai nilai tambah, serta bisa dibudidayakan di gedung-gedung bertingkat dan pada tempat-tempat yang mewah.
"Hidroponik ini kan teknologi pertanian modern yang dalam tanda kutip saya bilang 'tidak kampungan'. Karena biasanya orang kalo bicara tentang pertanian, pikirannya kampung. Oh tinggal di pecek-pecek, tinggal di daerah - daerah pinggiran dan lain sebagainya," ungkap Ramandey.
"Tapi hidroponik ini tidak. Karena ia bisa dibudidayakan di gedung-gedung bertingkat, di tempat-tempat yang mewah. Dan ini menjadi nilai tambah," terangnya.
Menurutnya, orang tidak lagi malu dan merasa tertinggal jika harus berusaha di bidang pertanian.
"Jadi tawaran ini bagus karena bisa mengangkat citra pertanian ke satu ranah yang lebih bagus lagi sehingga siapapun dia, lapisan kasta apapun ekonominya bisa terlibat disitu. Apalagi bisa menjadi alternatif kegiatan yang sekarang kita alami ini di rumah, 'stay at home'. Nah di rumah ini kita bisa membuat kegiatan pertanian dengan hidroponik," bebernya.
Ramandey juga berharap kepada semua mahasiswa KKN angkatan ke-31 agar dengan teknologi dan pengetahuan, serta keterampilan yang mereka dapatkan di kampus Uswim, sekiranya bisa terus dikembangkan sebagai suatu alternatif tawaran berkebun di rumah dan ditengah masyarakat.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua LP2M Uswim Nabire , Dr. CH. M. Lewerissa, S.Sos, S.Pd, M.Si, bahwa dengan penerapan kebun hidroponik dalam KKN Uswim Nabire Angkatan ke-31, maka semua mahasiswa bisa mendapatkan bekal ilmu yang nantinya bisa diterapkan ketika mereka kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing.
"Penerapan kebun hidroponik ini merupakan solusi terbaik bagi para peserta KKN Uswim Nabire angkatan ke-31, khususnya mahasiswa kami, agar ketika mereka kembali ke lingkungan mereka masing-masing, alhasil mereka bisa terapkan di tempat dimana mereka berada," tutur Lewerissa
Lewerissa menambahkan bahwa disamping murah dan terjangkau, sistem berkebun hidroponik ini juga bisa memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa untuk diteruskan secara luas ke dalam masyarakat tentang manfaat menggunakan sistem hidroponik dalam menguatkan sistem pangan nasional di tengah pandemi covid-19.
“Kami berusaha mengedukasi kepada semua peserta KKN bahwa bercocok tanam tidak hanya di ladang saja, melainkan ada teknologi pertanian baru yang dapat diterapkan bagi masyarakat yang tidak mempunyai lahan maupun yang mempunyai lahan yaitu dengan sistem Hidroponik,” kata Lewerissa
Menurutnya, hidroponik dapat membantu masyarakat Papua untuk mengembangkan potensi lingkungan yang cukup efektif untuk pembuatan tanaman hidroponik.
“Saya berterima kasih kepada seluruh Dosen Pendamping dan mahasiswa KKN Uswim angkatan ke-31 karena dengan adanya penerapan sistem berkebun hidroponik ini, ke depannya masyarakat bisa mendapatkan ilmu baru mengenai teknologi baru, dan harapan saya masyarakat dapat termotivasi untuk menerapkan teknologi pertanian Hidroponik ini untuk menunjang perekonomian, khususnya masyarakat di kabupaten Nabire tercinta” demikian harapan Lewerissa ketika ditemui awak media ini di ruangannya. (Red).
Tidak ada komentar
Posting Komentar