Sumber Foto: twitter@kominfopapua SUARA.NABIRE - Memasuki 75 tahun kemerdekaan Indonesia, masyarakat Papua akan bisa menikmati salah satu...
Sumber Foto: twitter@kominfopapuaSUARA.NABIRE - Memasuki 75 tahun kemerdekaan Indonesia, masyarakat Papua akan bisa menikmati salah satu pemerataan pembangunan melalui pemerintahan Presiden Jokowi dengan berdirinya stadion sepakbola termegah di Indonesia, yaitu "Stadion Papua Bangkit"
Bukan isapan jempol semata jika dikatakan stadion ini sangat indah dan menawan hati mengingat letaknya yang sangat strategis dan memiliki latar pemandangan indah dengan latar Pegunungan Cycloop di utara, dan latar Danau Sentani di bagian selatan.
Stadion ini juga dilengkapi dengan ornamen khas Papua serta lampu berwarna - warni yang menambah keindahannya pada malam hari.
Stadion ini dibangun dalam rangka persiapan PON XX tahun 2020 yang untuk pertama kalinya akan berlangsung di Papua, dengan kapasitasnya bisa menampung 40 ribu penonton.
Anggaran yang digunakan untuk membangun stadion ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,3 triliun dan dibangun di lahan seluas 13 hektare.
Stadion yang menjadi ikon Papua ini sudah bertaraf internasional dan sesuai dengan standar FIFA. Selain sebagai tempat untuk digelarnya pertandingan sepak bola, stadion ini juga dilengkapi dengan lintasan atletik.
Dilansir dari Indosport, Manajer proyek PT PP, Joko Nugroho, mengatakan bahwa ada 3 kelebihan venue Istora Papua Bangkit yang bakal diajukan oleh pihaknya untuk masuk dalam rekor MURI, yaitu: bentang baja atap dome terpanjang, sistem pendingin dan konstruksi atap.
Dikatakan Joko bahwa selain bentang baja terpanjang, adapula dua rekor lainnya yakni sistem pendingin yang berbeda dengan GBK yang mana aliran udaranya lebih halus dan rata. Semantara atapnya juga akan dicatatkan pada rekor MURI karena tidak menggunakan baut
Bahkan sejumlah fasilitas di stadion Papua Bangkit didatangkan langsung dari luar negeri, seperti: kursi penonton didatangkan dari China, lapangan vinyl yang didatangkan dari Perancis, serta perangkat lampu yang didatangkan dari negara Jepang (Red).
COMMENTS