Keterangan Foto : Rektor Uswim: Drs. Petrus I Suripatty, M.Si (Foto: AB) SUARA. NABIRE - Ditemui di sela-sela aktivitasnya, Rektor Univ...
SUARA. NABIRE - Ditemui di sela-sela aktivitasnya, Rektor Universitas Sayta Wiyata Mandala (Uswim), Drs. Petrus I Suripatty, M.Si, mengatakan bahwa Pemkab Nabire tidak pernah melibatkan Perguruan Tinggi dan Akademisi dalam Penanganan Covid-19.
"Saya pikir secara organisasi, kami dari pihak Akademisi dan Perguruan Tinggi tidak pernah dilibatkan dalam penanganan Covid-19 di daerah ini," tegas Suripatty ketika ditemui awak media ini di ruang Rektor pada hari Senin (10/08/2020).
Padahal kita tahu bersama, lanjut Suripatty, dalam mempercepat penanganan virus corona pemerintah pusat sudah mengeluarkan berbagai strategi yang salah satu diantaranya strategi "pentahelix" dengan melibatkan lima unsur, yaitu: pemerintah, swasta, organisasi keagamaan, perguruan tinggi, dan media.
"Bahkan Menko PMK kalo tidak salah pernah mengatakan bahwa dalam strategi pentahelix ini perguruan tinggi dan akademisi merupakan unsur terpenting. Sehingga beberapa daerah di Indonesia sudah melakukan strategi ini," tutur Suripatty.
Suripatty sangat menyesalkan sikap Pemkab yang selama ini tidak melibatkan pihak akademisi dalam penanganan covid -19 di kabupaten Nabire, mengingat mengatasi pandemi corona harus berbasis analisis persoalan dan pemetaan masalah yang tepat dan terstruktur secara ilmiah.
"Saya pikir kalo sudah berbicara ilmiah, ya harusnya libatkan akademisi dari Perguruan Tinggi yang ada di daerah ini bukan mendengarkan staf ahli saja," tegas Suripatty
"Bahkan Menko PMK kalo tidak salah pernah mengatakan bahwa dalam strategi pentahelix ini perguruan tinggi dan akademisi merupakan unsur terpenting. Sehingga beberapa daerah di Indonesia sudah melakukan strategi ini," tutur Suripatty.
Suripatty sangat menyesalkan sikap Pemkab yang selama ini tidak melibatkan pihak akademisi dalam penanganan covid -19 di kabupaten Nabire, mengingat mengatasi pandemi corona harus berbasis analisis persoalan dan pemetaan masalah yang tepat dan terstruktur secara ilmiah.
"Saya pikir kalo sudah berbicara ilmiah, ya harusnya libatkan akademisi dari Perguruan Tinggi yang ada di daerah ini bukan mendengarkan staf ahli saja," tegas Suripatty
Jadi, menurut Suripatty, Perguruan Tinggi dan akademisi adalah elemen pentahelix penting yang bisa diajak kerja sama menangani Covid-19, dimana Pemkab harus memberi ruang pada para pakar untuk memberikan solusi.
"Sinergitas antara Pemkab dengan Perguruan Tinggi dan Akademisi adalah bagian penting untuk bersama-sama melawan Covid-19, mengingat koordinasi secara virtual ini akan menghasilkan signifikansi penanganan Covid-19 di Nabire,” ujar Suripatty
Ditambahkan Suripatty bahwa Pemkab melalui Satgas Covid harus terbuka meminta masukan dari pakar di beberapa perguruan tinggi yang ada di Nabire untuk merumuskan strategi terbaik dalam upaya pencegahan perluasan wabah.
"Dalam hal ini, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Wabah Corona di daerah ini bisa mengumpulkan para pakar lintas bidang baik dari Fakultas-Fakultas yang ada di Uswim, di Sekolah Tinggi kesehatan, Sekolah Tinggi Agama, dan beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Nabire," katanya.
Menurutnya, semua Perguruan Tinggi tentu memiliki pakar-pakar terbaik di bidangnya dan mereka pasti bisa berkontribusi terhadap penanggulangan Covid-19 di kabupaten Nabire.
“Undang mereka secara terbuka kalau perlu bikin panel sehingga publik tahu jika setiap langkah strategis yang diambil Pemkab Nabire telah dipikirkan secara matang dari sisi operasional hingga kajian akademisnya,” terangnya.
Menurutnya lagi, bahwa penanggulangan wabah Covid-19 tidak harus fokus hanya pada soal pencegahan penyebaran saja, tapi juga harus diimbangi dengan riset ilmiah dari akademisi di Perguruan Tinggi.
“Jadi, sinergi dan gotong royong semua elemen itu penting untuk meningkatkan kesiapan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penularan Covid-19,” ujar Rektor Uswim, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si kepada awak media ini. (Red)
"Dalam hal ini, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Wabah Corona di daerah ini bisa mengumpulkan para pakar lintas bidang baik dari Fakultas-Fakultas yang ada di Uswim, di Sekolah Tinggi kesehatan, Sekolah Tinggi Agama, dan beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Nabire," katanya.
Menurutnya, semua Perguruan Tinggi tentu memiliki pakar-pakar terbaik di bidangnya dan mereka pasti bisa berkontribusi terhadap penanggulangan Covid-19 di kabupaten Nabire.
“Undang mereka secara terbuka kalau perlu bikin panel sehingga publik tahu jika setiap langkah strategis yang diambil Pemkab Nabire telah dipikirkan secara matang dari sisi operasional hingga kajian akademisnya,” terangnya.
Menurutnya lagi, bahwa penanggulangan wabah Covid-19 tidak harus fokus hanya pada soal pencegahan penyebaran saja, tapi juga harus diimbangi dengan riset ilmiah dari akademisi di Perguruan Tinggi.
“Jadi, sinergi dan gotong royong semua elemen itu penting untuk meningkatkan kesiapan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penularan Covid-19,” ujar Rektor Uswim, Drs. Petrus I Suripatty, M.Si kepada awak media ini. (Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar