SUARA.NABIRE - Rapat dengar pendapat antara tim Pansus DPRD Kabupaten Nabire dengan Pemerintah Kabupaten Nabire dalam membahas soal kecurang...
Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa pihak, diantaranya para pencari kerja (Pencaker) di kabupaten Nabire, DPRD Nabire dan pihak Pemkab yang diwakili oleh Sekda Nabire, Daniel Maipon, S.STP. Serta turut hadir pula Kasi Intel Kejaksaan Negeri Nabire, Ryan Rudini, SH.
Dalam kesempatan itu, beberapa hal yang diminta oleh Pansus adalah terkait data pengunguman CPNS yang asli harus segera di buka di depan publik dan bisa dilihat secara langsung oleh semua pihak, khususnya para Pencaker. Sehingga jika didapatkan indikasi kecurangan, maka Tim Pansus DPRD Nabire meminta agar di proses secara hukum.
Ketika ditemui awak media ini usai rapat, Ketua Pansus DPRD Nabire, Sambena Inggeruhi, menegaskan bahwa jika pada akhirnya nanti Pansus menemukan terdapat indikasi pidana, maka pihaknya akan segera merekomendasikan kecurangan hasil tes CPNS tersebut dengan bukti-bukti yang lengkap kepada Kejaksaan dan Kepolisian untuk melakukan proses penyelidikan.
“Ya, kami akan rekomendasikan dengan bukti-bukti yang lengkap kepada pihak Kejaksaan dan Kepolisian yang lebih punya wewenang melakukan penyelidikan terhadap kecurangan hasil tes CPNS ini,” tegas Inggeruhi
Ketua Tim Pansus DPRD Nabire: Sambena Inggeruhi - Foto Tonci Numberi
Tak lupa Inggeruhi meminta kepada semua masyarakat kabupaten Nabire yang dalam hal ini memiliki hak konstitusional agar semua bisa bersama-sama mengawal proses kecurangan hasil tes CPNS tersebut hingga tuntas.
Ditempat yang sama, Hendrik Andoi, yang hadir dan turut mendampingi Pencaker di Nabire, mengharapkan bahwa persoalan tersebut harus ada tindaklanjutnya.
“Mari bersama-sama kita kawal proses ini hingga ditemukan siapa yang bersalah dan harus ditangkap, agar menjadi proses pembelajaran dan tidak ada yang kebal hukum,” tuturnya.
"Saya harap tidak sampai disini saja dan masalahnya tetap harus diselesaikan. Intinya adalah ada transparansi dan soal perhitungan kuota 80 dan 20 persen," demikian dikatakan Andoi kepada awak media ini (Red).
Tidak ada komentar
Posting Komentar