Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

# Pendidikan

FALSE
FALSE
latest

Kadis Pendidikan Datangi Sejumlah Sekolah di Kabupaten Nabire, Pastikan Kesiapan KBM

SUARA.NABIRE  – P ada bulan Juli   Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  telah membuka kembali aktivitas sekolah di tengah p...

SUARA.NABIRE – Pada bulan Juli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  telah membuka kembali aktivitas sekolah di tengah pandemi Covid-19 secara bertahap. Mulai dari tingkat SMP-SMA sederajat, disusul oleh tingkat SD-sederajat dua bulan kemudian, dan tingkat PAUD-sederajat empat bulan setelahnya.

Kemendikbud juga sudah menyusun skema kegiatan belajar-mengajar selama penerapan new normal ini. Sebagaimana dikatakan Mendikbud, Nadiem Makarim, bahwa hanya sekolah di zona hijau saja yang diperbolehkan menggelar kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu pun dengan protokol kesehatan yang ketat.


Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nabire menggandeng tim covid-19 untuk melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah yang berada di kabupaten Nabire guna memastikan apakah kegiatan belajar mengajar sudah dapat dilaksanakan ataukah masih tetap belajar dari rumah. 

Kunjungan terebut sudah dilakukan selama tiga hari berturut-turut ke seluruh sekolah pada jenjang SMP dan SMA/SMK, serta pada Rabu kemarin (29/7/20) ke Distrik Teluk Kimi dan Distrik Makimi. 

“Kami sudah tiga hari turun ke lapangan (sekolah-sekolah). Tujuannya untuk melihat dan memastikan bersama tim covid, apakah sekolah sudah bisa berjalan atau belum. Jadi semua sekolah akan didatangi,” demikian dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang, via selulernya pada Jumat (31/7/2020). 


Foto: Kadis Pendidikan Nabire, Yulianus Pasang

Ditambahkan oleh Kadis, bahwa hasil dari kunjungan nantinya tergantung dari penilaian tim covid-19 apakah sudah dibolehkan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah atau masih ditunda dan tetap belajar dari rumah. 

"Namun, bila sudah diizinkan maka Dinas Pendidikan tentunya harus mendapatkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh tim covid-19 Nabire," tegas Kadis Pendidikan. 

“Dan jika belum dimungkinkan, dalam arti belum mendapatkan rekomendasi dari tim covid-19, maka KBM belum dapat dilaksaksanakan dan tetap belajar masih di rumah,” Lanjut Kadis

Menurut Kadis Pendidikan, bahwa berdasarkan pantauan, sekolah-sekolah sudah siap untuk melaksanakan KBM. Hal tersebut dinilai dari segi protokol kesehatan, kerena sekolah-sekolah sudah menyiapkan cuci tangan di depan kelas, pembagian kursi sudah sesuai yakni jika didalam satu kelas terdapat 30 meja kursi maka akan di bagi dua menjadi 15 kursi dengan jarak tertentu. 

Jika satu kelas terdapat 30 meja kursi, lanjut Kadis, maka perlu dikurangi menjadi 15 dengan jarak minimal satu meter. Dan, tentunya tim covid akan memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan. 

“Ya, kita liat perkembangan sampai hari Sabtu. Jika ada sekolah yang tidak mengikuti arahan, maka tidak akan diberikan rekomendasi. Sebab sekolah harus selalu bersih, tidak boleh ada kantin, jam belajar empat jam dan sebagainya,” Tuturnya Kadis di balik seluler.

Kadis juga mengaku bahwa kunjungan ke beberapa sekolah juga dilakukan berdasarkan petunjuk pimpinan daerah. Kemudian pantauan dinas pendidikan bahwa per tanggal 13 Juli silam, bahwa kebanyakan siswa sudah hendak ke sekolah, padahal belum ada informasi bahwa sekolah sudah masuk kembali untuk melakukan KBM.

"Ya pihak kami saban hari berkeliling untuk memantau dan menanyakan siswa bahwa kenapa hendak ke sekolah. Namun jawaban siswa atau pelajar bahwa mereka sudah bosan di rumah dan hendak ke sekolah untuk belajar," ungkap Kadis.

Dari hasil wawancara tersebut Dinas Pendidikan kemudian koordinasi dengan orang tua, dan didapati ternyata kebanyakan orangtua juga mengeluh bahwa anak harus ke sekolah.

“Kami juga liat bahwa anak juga kalau di rumah, mereka bosan dan kebanyakan bermain,” Kadis menirukan ucapan orang tua. 

Untuk itu lanjut Kadis, jika nantinya sekolah sudah melakukan KBM setelah diberikan izin oleh tim covid-19, maka baik guru maupun para orang tua wajib memperhatikan protokoler kesehatan penanganan pandemi. 

Dalam hal ini menurut Kadis, anak-anak diwajibkan untuk menggunakan masker, dan sesampainya di sekolah langsung masuk ke dalam kelas. Belajar empat jam saja, dan tidak dibiarkan bermain dan berkeliaran di sekolah. Tidak dibenarkan ada kantin di sekolah, serta anak harus membawa bekal dari rumah, sedangkan Guru harus mengawasi setiap pergerakan anak di sekolah, mencuci tangan dan menjaga jarak. Meja belajar ditempel nama dan tidak boleh siswa bertukar tempat. 

“Dan setelah belajar, orang tua sudah langsung menjemput dan mengantar anak kembali ke rumah. Setelah jam pulang sekolah, rungan-ruangan harus dibersihkan dan disemprot untuk persiapan belajar esok harinya, begitu seterusnya. Sekali lagi kalau sekolah sudah dibuka, maka ini sangat wajib diperhatikan oleh guru dan orang tua,” tegas Kadis Pendidikan. 

Ditegaskan pula oleh Kadis, bahwa jika pelaksanakan KBM terus di rumah, diyakini akan menambah angka buta huruf. Sebab dengan belajar dari rumah, belum tentu semua orang tua akan memperhatikan kan jam belajar anaknya karena sibuk.

"Apalagi anak kelas satu SD yang baru masuk, pastinya selama setahun akan buta huruf. Sebab bila pandemi masih lama berakhir, maka generasi ini akan putus dan akan buta huruf. Hal itu berarti, terjadi penurunan kualitas dan mutu pendidikan," tutur Kadis.

“Artinya, sumber daya manusia akan mengalami penurunan,” terangnya," terangnya.

Untuk itu, menurut Kadis, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat, terutama para orang tuan untuk terlibat langsung dengan mendukung jika pelaksanaan KBM sudah dapat terlaksana. 

Dukungannya berupa ikut menentukan sukses dan tidaknnya pendidikan. Sebab keberhasilan seorang anak tergantung dari didikan orang tuanya.

“Ya, memperhatikan makan, kesehatan, jam belajar dan selalu memantau setiap kegiatannya, disiplin, mengikuti protokol kesehatan, dan semua pihak perlu memfasilitasi, sehingga anak-anak bisa bertatap muka di sekolah,” demikian harapan Yulianus Pasang, Kadis Pendidikan Kabupaten Nabire. (Red,TR) 

Tidak ada komentar