Banyak orang Indonesia yang salah paham tentang beberapa hal menyangkut dunia Timur Tengah. Pertama , mereka menganggap kalau Timur Tengah ...
Banyak orang Indonesia yang salah paham tentang beberapa hal menyangkut dunia Timur Tengah.
Pertama, mereka menganggap kalau Timur Tengah hanya dihuni oleh bangsa Arab saja. Padahal, ada sejumlah bangsa lain di Timur Tengah: bangsa Turki, Persi, Kurdi, Berber, Yahudi, Assyria, Azeri, Druze, dlsb. Ini belum termasuk penduduk migran kontemporer dari berbagai suku-bangsa di Asia Selatan, Asia Tenggara, atau Afrika yang juga banyak populasinya. Dulu, kawasan ini tidak didominasi oleh bangsa Arab. Bangsa Arab mendominasi kawasan ini seiring dengan ekspansi Islam melalui sejumlah monarki sejak abad ketujuh Masehi.
Oleh. Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby
Pertama, mereka menganggap kalau Timur Tengah hanya dihuni oleh bangsa Arab saja. Padahal, ada sejumlah bangsa lain di Timur Tengah: bangsa Turki, Persi, Kurdi, Berber, Yahudi, Assyria, Azeri, Druze, dlsb. Ini belum termasuk penduduk migran kontemporer dari berbagai suku-bangsa di Asia Selatan, Asia Tenggara, atau Afrika yang juga banyak populasinya. Dulu, kawasan ini tidak didominasi oleh bangsa Arab. Bangsa Arab mendominasi kawasan ini seiring dengan ekspansi Islam melalui sejumlah monarki sejak abad ketujuh Masehi.
Kedua, mereka menganggap Timur Tengah hanya dihuni oleh Muslim. Padahal, banyak umat agama non-Muslim disini: Katolik, Protestan, Yahudi, Yazidi, Bahai, Mandaeisme, Babisme, Yarsanisme, Samaritanisme, Druizme, Zoroastrianisme, Hinduisme, dlsb.
Ketiga, mereka menganggap kalau orang-orang di Timur Tengah berbahasa Arab. Padahal, selain bangsa Arab, mereka ya menggunakan bahasa etnis/bangsa mereka masing-masing.
Keempat, mereka menganggap pohon kurmah hanya tumbuh di kawasan Arab Timur Tengah. Padahal, pohon ini juga tumbuh di Israel ("kurmah Yahudi") atau kawasan Afrika ("kurmah hitam" atau "black kurmah").
Kelima, mereka menganggap abaya & cadar hanya dipakai perempuan Muslimah Arab Timur Tengah. Padahal, bisa dipakai siapa saja kalau mau, termasuk perempuan Yahudi & Kristen ortodoks.
Keenam, mereka menganggap semua perempuan Muslimah di Timur Tengah berhijab. Padahal, ada banyak yang tidak berhijab bahkan ada yang tidak mewajibkan hijab seperti perempuan Muslimah Alawi di Suriah.
Ketujuh, mereka menganggap semua anak-anak perempuan berjilbab & berhijab. Padahal, tidak ada ceritanya anak-anak sampai remaja berjilbab apalagi berhijab. Hanya perempuan Muslimah dewasa yang mengenakannya, kalau mau tentunya.
Kedelapan, mereka menganggap Timur Tengah kawasan kaya. Padahal, diluar kawasan "Arab Teluk", banyak sekali daerah miskin dan mengkhawatirkan organisasi kesehatan, pangan dan pendidikan PBB.
Kesembilan, mereka menganggap Timur Tengah adalah rumah buat ontah. Padahal, populasi ontah ada dimana-mana: Yunani, China, Mongol, Afrika, Australia dlsb termasuk Indonesia. Bedanya, kalau ontah di Timur Tengah punuknya di punggung, kalau ontah di Indonesia punuknya di mana-mana (dada, dengkul, wudel, bokong qiqiqi)
Ketiga, mereka menganggap kalau orang-orang di Timur Tengah berbahasa Arab. Padahal, selain bangsa Arab, mereka ya menggunakan bahasa etnis/bangsa mereka masing-masing.
Keempat, mereka menganggap pohon kurmah hanya tumbuh di kawasan Arab Timur Tengah. Padahal, pohon ini juga tumbuh di Israel ("kurmah Yahudi") atau kawasan Afrika ("kurmah hitam" atau "black kurmah").
Kelima, mereka menganggap abaya & cadar hanya dipakai perempuan Muslimah Arab Timur Tengah. Padahal, bisa dipakai siapa saja kalau mau, termasuk perempuan Yahudi & Kristen ortodoks.
Keenam, mereka menganggap semua perempuan Muslimah di Timur Tengah berhijab. Padahal, ada banyak yang tidak berhijab bahkan ada yang tidak mewajibkan hijab seperti perempuan Muslimah Alawi di Suriah.
Ketujuh, mereka menganggap semua anak-anak perempuan berjilbab & berhijab. Padahal, tidak ada ceritanya anak-anak sampai remaja berjilbab apalagi berhijab. Hanya perempuan Muslimah dewasa yang mengenakannya, kalau mau tentunya.
Kedelapan, mereka menganggap Timur Tengah kawasan kaya. Padahal, diluar kawasan "Arab Teluk", banyak sekali daerah miskin dan mengkhawatirkan organisasi kesehatan, pangan dan pendidikan PBB.
Kesembilan, mereka menganggap Timur Tengah adalah rumah buat ontah. Padahal, populasi ontah ada dimana-mana: Yunani, China, Mongol, Afrika, Australia dlsb termasuk Indonesia. Bedanya, kalau ontah di Timur Tengah punuknya di punggung, kalau ontah di Indonesia punuknya di mana-mana (dada, dengkul, wudel, bokong qiqiqi)
Oleh. Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby
Tidak ada komentar
Posting Komentar