SUARA.NABIRE - Dengan dikeluarkannya kebijakan Asosiasi Bupati Meepago tertanggal 22 juni 2020 yang masih tetap menutup akses laut, maka ...
Ditemui dirumahnya, pada Senin (29/06/20), Pukul 13:20 Wit, salah seorang petani jeruk manis di kota Nabire, bapak Habel Imbiri (57 tahun), mengeluhkan pendapatannya yang menurun drastis akibat masih ditutupnya akses pelabuhan laut di Nabire.
"Saya sangat merasakan dampak yang besar dengan penghasilan saya akibat penutupan akses laut. Karena saya tidak bisa lagi mengirim jeruk keluar Nabire," ujar bapak Habel kepada awak Suara.Nabire.
"Padahal sudah ada banyak pesanan di beberapa daerah seperti dari daerah Biak, Serui dan Jayapura, serta daerah Manukwari", lanjut bapak Habel yang berdomisili di jalan baru, Sambabusa Nabire.
Kebun Jeruk Bapak Habel (Foto: Tonci Numberi)
Dengan masih ditutupnya akses laut, pak Habel juga mengatakan bahwa semua pelanggannya selama ini sudah tidak lagi menghubunginya sehingga hal ini berdampak pada pendapatannya.
Ketika ditanyai oleh awak Suara.Nabire terkait dengan penutupan akses laut ini, bapak Habel memohon agar Pemerintah Daerah dalam Hal ini Dinas terkait dan stekholder lainnya dapat memperhatikan hal ini, dan segera membuka akses laut, khususnya pelabuhan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Ya, saya sebagai orang kecil hanya bisa memohon melalui media Suara.Nabire ini agar Pemerintah Daerah segera membuka akses laut, khususnya pelabuhan. Karena kami ini sudah kehilangan pelanggan dan pendapatan kami," papar bapak Habel dengan mata yang berkaca-kaca. (TN-Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar