SUARA.NABIRE - Menanggapi pemeriksaan Covid-19 yang digandeng dengan pemerikasaan HIV AIDS dan Malaria secara bersama-sama oleh Tim gugu...
"Berbicara HIV secara khusus ini tidak bisa dicampuraduk dengan corona. Dua virus yang sama, tapi penanganannya tidak sama. Corona bisa disembuhkan, tetapi HIV sekali di vonis oleh dokter maka hukumnya adalah mati, tidak ada hidup lagi", demikian ditegaskan Bung Jack dengan sedikit kesal.
Di kota Nabire sendiri, sosok Jack Marey memang sudah tak asing lagi, mengingat beliau merupakan salah satu pendamping HIV AIDS yang sudah berkecimpung selama 20 tahun dan merupakan pelaku generasi kedua ditanah Papua yang cukup memahami secara benar penanganan pasien HIV AIDS.
Terkait khusus penanganan penderita HIV AIDS di kota Nabire, ada dua persoalan yang diangkat oleh bung Jack, Pertama, penanganan HIV AIDS selama ini kurang mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait. Kedua, hal ini mustinya dikembalikan kepada Pemimpin Daerah dalam hal ini adalah Bupati.
Dijelaskan lanjut oleh bung Jack, bahwa HIV AIDS adalah penyakit utama yang harusnya mendapatkan perhatian dari Pemda Nabire sejak dulu, karena akan menghancurkan generasi bangsa. Dan hal kedua tergantung kepada pemimpin dimana dalam hal ini pemimpin harus menjadi pusat kontrol dan mempunyai program yang baik yang bisa menyentuh semua aspek.
"Kenapa tidak dari dulu HIV AIDS mendapatkan perhatian utama? Mengapa dengan adanya Corona baru semua pihak mulai mengaitkannya dengan HIV AIDS? Apakah karena dananya besar?Ada apa dengan semua ini?", demikian dipertanyakan Bung Jack.
Hal lainnya ketika di temui di Kelurahan Morgo, Bung Jack juga menekankan bahwa kita perlu ada forum yang bisa memfasilitasi semua pihak baik dari kalangan Pemerintah, LSM, Aktivis dan semua yang terkait untuk membahas secara serius persoalan penanganan HIV AIDS di kota Nabire mengingat angka penderita HIV AIDS terbanyak di Papua adalah di Kabupaten Nabire sendiri.(Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar