Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

# Pendidikan

FALSE
FALSE
latest

Anak Tukang Becak Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Hanya 10 Bulan Lulus S2 Di ITB

SUARA.NABIRE -  Kesuksesan adalah milik semua orang. Tentunya dengan usaha dan upaya yang dilakukan, maka siapa saja, kapan saja, dan dengan...

SUARA.NABIRE - Kesuksesan adalah milik semua orang. Tentunya dengan usaha dan upaya yang dilakukan, maka siapa saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja, kesuksesan itu bisa didapatkan. Tidak tanggung-tanggung anak tukang becak sekalipun.

Ya, Herayati adalah anak tukang becak yang pernah menggemparkan dunia pendidikan Indonesia melalui prestasi yang diraihnya di usia yang masih sangat muda. Dimana ia berhasil menjadi dosen pada usia 22 tahun.


Pada jenjang pendidikan Strata Satu (S1), Herayati berhasil lulus dan meraih predikat cumlaude, dengan IPK 3,77 dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Belum sampai satu tahun semenjak lulus S1, Herayati kembali membuat publik terkagum-kagum, dikarenakan gadis 22 tahun yang berasal dari Cilegon, Banten ini, berhasil menyabet studi S2 di ITB hanya dalam waktu 10 bulan saja.


Bukan kaleng-kaleng, gadis kelahiran 17 April 1997 ini berhasil meraih kelulusannya di jenjang pendidikan S2 dengan predikat cumlaude yang didukung dengan IPK 3,8.

Dikutip dari Tribun Jabar, Herayati mengaku bahwa 
sejak masih di bangku SMP, ia sudah mulai tertarik untuk kuliah di ITB

“Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru SMP yang alumnus ITB, dan beliau ternyata dapat beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi dapat beasiswa full,” ungkap dara yang akrab dipanggil Hera itu.

“Nah yang Hera tahu cuma ITB doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB.” imbuhnya.

Namun awalnya, Herayati mengatakan jika keputusannya untuk kuliah di ITB sempat membuat kedua orangtuanya, Sawiri (67) dan Durah (63), khawatir.

Namun ia merasa beruntung, sebab orangtuanya diyakinkan oleh tetangga, hingga akhirnya memperbolehkan Herayati berkuliah di ITB.

“Orangtua dibilang sama tetangga, ‘Sudah Pak, Hera mah dikuliahin saja’. Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua sebenarnya khawatir tapi enggak pernah bilang ‘jangan’. Jadi mungkin khawatirnya dipendam.


Akhirnya melalui dukungan kedua orangtua dan keinginan serta kedisiplinannya, Herayati pun berhasil membuktikan jika ia mampu menjadi salah satu lulusan terbaik ITB.

Bahkan kini, Herayati sudah membuktikan kehebatannya karena ia berhasil menjadi dosen Kimia di Universitas Sultan Agung Tirtayasa dalam usianya yang masih terbilang sangat muda.

“2018 lalu saya diminta datang ke Untirta, tapi saat itu saya baru lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2,” ungkap Hera, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Herayati memang sudah mulai mengajar Mata Kuliah Kimia Dasar kepada para mahasiswa/i  sejak bulan September 2019.(Red)


Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3yCzSPFjmm9jgWFbBqpUzJTykmweWLYpGLy8qe21Xbi1nuAqgfk-iP8N3muHboc9CA_fZQ8R-lyNdkPZL4X6b3AZmYLY9dM3s6-ahuZMg32DFZJR-lur0bzsI49BI4Err7rvJJdmGSdJ/s640/Screenshot_314.png

Tidak ada komentar