Video

Video News

Iklan

Melepas Pasien Covid-19 Yang Dinyatakan Sembuh, Bupati Douw Akan Membuka Akses Pesawat dan Kapal laut Pada Bulan Juni di Nabire

SUARA NABIRE
Jumat, 29 Mei 2020, Mei 29, 2020 WIB Last Updated 2020-07-15T22:45:40Z
SUARA.NABIRE - Bertempat di BLUD - RSUD Nabire pada tanggal (29/05/2020), Bupati Isaias Douw, S.Sos. MAP, kembali melepas 9 pasien covid – 19 yang telah dinyatakan sembuh setelah melewati dua kali pemeriksaan (sebelumnya 1 pasien mendahului, sisa 8 pasien pada acara pelepasan). Dikatakan Bupati Douw pada sambutannya kepada pasien yang betul-betul sedang berobat, tidak boleh ke keluarga karena akan beresiko. 

Pada kesempatan itu pula Bupati Douw mengharapkan pandemi covid -19 di kota Nabire bisa berakhir di bulan Juni. “Semua pihak harus berdoa kepada Tuhan agar tepat bulan Juni semua pasien covid 19 bisa sembuh total”, demikian ditegaskan Bupati Douw

Bupati Douw juga menyatakan bahwa pada bulan Juni akan membuka akses Pesawat dan Kapal laut, serta Rumah Ibadah dan Sekolah. Dan untuk rencana tersebut akan diserahkan kepada Forkompinda untuk membahasnya dalam rapat terbuka demi memasuki kondisi ‘New Normal’ atau kondisi normal pada Juni mendatang. 

Menyambung apa yang ditegaskan Bupati Douw terkait upaya penyembuhan semua pasien Covid di Nabire di bulan Juni, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Nabire, dr. Frans Sayori, M.Kes, memberikan dua langkah pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu mengadakan rapid tes kepada semua masyarakat agar bisa deteksi awal, dan langkah kedua adalah tetap mengikuti anjuran pemerintah dengan mengikuti protokol kesehatan. 

“Pertama, semua masyarakat di kota Nabire kalo bisa kita periksa rapid tes secara masal, lalu yang kedua tetap mengikuti anjuran pemerintah tetap melakukan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan. Dengan dua langkah ini saja, Saya yakin kasus kita akan turun”, demikian ditegaskan Sayori 

Pada kesempatan itu pula, Sayori menjelaskan bahwa pemeriksaan pasein covid – 19 di Nabire sengaja digandeng dengan pemerikasaan HIV AIDS dan Malaria sebab disamping mengikuti arahan dari provinsi, juga melihat bahwa semua program penyakit harus dijalankan.

“Saya selaku ketua bidang P2P (Pencegahan Penanggulangan Penyakit) tentunya setelah arahan dari Provinsi, apalagi kita di Nabire dengan tingkat kasus HIV tertinggi di tanah Papua, sehingga 
kolaborasi pemeriksaaan rapid tes, HIV dan Malaria adalah momen yang pas”, demikian dijelaskan Sayori 

“Jangan sampe kita fokus ke corona, sedangkan penyakit yang lain menjadi masalah baru. Kita tahu bahwa untuk sehat perlu kita periksa semua. Jangankan rapid tes, HIV AIDS dan Malaria, sampe kaskado juga kita periksa”, kembali ditegaskan oleh dr. Frans Sayori, M.Kes. (Red).
Komentar

Tampilkan

Terkini