Ada pernyataan bahwa iman haruslah berdasarkan logika. Artinya, jika masuk akal, barulah seseorang itu akan percaya kepada Tuhan. Bisa juga ...
Satu hal yang penting disini bahwa kepercayaan yang berdasarkan pengetahuan logis, akan sangat berbeda dengan pengetahuan logis yang berdasarkan pada kepercayaan.
Mari kita lihat penjelasan kitab II Timotius 1:12, Paulus berkata: “Aku tahu kepada siapa aku percaya”. Tentu implikasi kalimat ini adalah percaya dulu baru mengerti dan mengetahui.
Namun timbul pertanyaan, bukankah seseorang mau mengerti, setelah belajar dan mengerti baru ia percaya? Ataukah sebenarnya, ia percaya dulu baru bisa mengerti?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, maka menjadi jelaslah di sini bagaimana kaitan yang sangat erat antara iman dan pengetahuan logis. Artinya bahwa, dengan semakin seseorang beriman, maka semakin banyak ia akan mengetahui sesuatu dengan baik. Makin banyak mengerti, maka makin kuat imannya.
Ya, kita dapat mengerti karena kita beriman, bukan karena kita mengerti maka kita beriman! Kita dapat mengerti karena kita memiliki iman. Alangkah hebatnya bila seseorang dapat percaya kepada Tuhan, tetapi alangkah bahagianya lagi jika ia dapat mengerti mengapa ia percaya kepada Tuhan.
Nah, hanya percaya tanpa mengerti, mengapa percaya? Saya pikir ini akan mengakibatkan orang semakin tidak memiliki pegangan, dan tidak mempunyai hak untuk menyatakan imannya kepada orang lain.
Tetapi dengan mengerti apa yang menyebabkan kita percaya, kita dapat dengan tegas dan teguh untuk membagi-bagikan iman kepada orang lain.
Salam.Wassalam
Hormat di bri,
Oleh: Abdy Busthan
Tidak ada komentar
Posting Komentar